Di Setiap Potongan Coklat Ternyata Terdapat Serpihan Bangkai Kecoa
Beberapa orang mengalami alergi saat makan coklat, namun tidak semua benar-benar dipicu oleh kandungan asli biji coklat. Tidak sedikit yang dipicu serpihan bangkai kecoa, yang mencemari hampir setiap batang coklat yang dipasarkan.
Seorang ahli alergi dari New York City, Dr Morton M Teich mengatakan di setiap potongan (1 bar) coklat ditemukan rata-rata 8 serpihan tubuh serangga. Sebenarnya tidak selalu kecoa, tetapi salah satu yang paling sering ditemukan adalah bangkai kecoa.
"Hampir semua makanan mengalami kontaminasi secara alamiah, tapi ada level aman yang masih bisa ditoleransi," kata Dr Teich seperti dikutip dari ABC News, Senin (2/4).
Menurut Dr Teich, Food and Drug Administration (FDA) atau badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat juga memiliki batas aman untuk kontaminasi bangkai serangga. Asal tidak lebih dari 60 serpihan di setiap 100 gram coklat, maka suatu produk masih dikategorikan aman.
Meski bagi kebanyakan orang tidak berbahaya, namun cemaran itu bisa memicu reaksi alergi bagi yang memiliki sensitivitas tinggi terhadapnya. Reaksi alergi yang ditimbulkan bisa bermacam-macam, mulai dari gatal-gatal, kram, migrain hingga serangan asma.
Coklat juga bukan satu-satunya produk makanan yang secara alami bisa tercemar oleh bangkai kecoa dan serangga lainnya. Dr Teich menyebutkan, mentega kacang, makaroni, keju dan bahkan popcorn atau berondong jagung juga banyak yang tercemar serpihan serangga.
Alergi ini sering tidak terdeteksi, sebab reaksinya tidak muncul ketika dokter melakukan tes alergi dengan kandungan asli coklat. Namun bagi yang memiliki alergi kecoa dan serangga lain tetapi masih ingin mengonsumsi coklat, biasanya dokter bisa mengatasinya dengan antialergi.
Menghindari kontaminasi bangkai serangga dalam makanan seperti coklat menurut Dr Teich hampir tidak mungkin dilakukan kecuali petani menggunakan lebih banyak pestisida. Namun penggunaan pestisida diyakini memberi dampak jauh lebih buruk daripada alergi serangga.
Publikasi ini sepekan pasca jurnal Archives of Internal Medicine mengatakan, sedikit coklat yang dikonsumsi rutin selama seminggu bisa membuat kurus dibanding orang yang jarang makan coklat. Meski kaya dengan kalori, peneliti meyakini ada suatu zat di dalam coklat yang bisa membantu menguruskan seseorang yang memakannya.
Beatrice Golomb, dari Universitas California di San Diego, mengatakan, zat antioksidan yang ada dalam coklat menjadi pemicu kurusnya badan. Catechins, salah satu antioksidan coklat, diduga mampu menaikkan massa otot sekaligus mengurangi berat tubuh. Pada percobaan tikus yang diberikan epicatechin, zat yang ada di coklat hitam, menunjukkan terjadinya kenaikan oleh gerak dan komposisi otot berubah.
Coklat dikenal punya banyak khasiat. Di antaranya menguatkan jantung, menormalkan tekanan darah, meingkatkan sensitivitas insulin, dan menurunkan kadar kolesterol. Tapi perlu diingat, kebanyakan coklat di pasaran kerap ditambahkan dengan gula dan lemak. Akhirnya, jika mengonsumsinya berlebih justru menjadikan tubuh tidak sehat. Jenis coklat hitam salah satunya yang direkomendasikan karena masih punya kandungan coklat lebih banyak
Go to link download